Ketinggalan Bus Sumber Harapan - Sumbar Lampung

Tren Seo ~ hehe.. dari judul udah bisa ketebak kan apa yang mau ane bahas. Ya ini cerita ane ketinggalan bus. Tepatnya sekitar pertengahan bulan januari kemarin 2018.

Awalnya sih naik bus dengan santai seperti biasanya nyari (nembak) setelah itu bertemulah kami dengan mobil bus ini di pom bensin kebetulan mobilnya mau isi minyak.

"pak berapa pak ongkosnya." kata ayah saya

"250 pak." sahut sopir

"200 aja ya." tambah ayah saya

"200 ul"

ya sudah kami berangkat dengan harga 200 untuk tujuan lampung.

aku pun tertidur karena memang biasa kalo di mobil langsung tertidur saja. Soalnya yang kuketahui dan ku alami selama ini selalu aman-aman saja.

Sesampainya di terminal bungo beberapa penumpang turun. aku pun juga turun karena ingin ke toilet. kondisi saat itu aku buru-buru agar tidak ketinggalan bus. aku sedikit berlari ketika sudah keluar untuk menuju bus. dan benar dugaanku. aku hampir di tinggal.

namun aku sempat untuk masuk bus sehingga aku tidak tertinggal.

waktu berjalan hingga hari berikutnya.

waktu untuk makan di rumah makan saat pukul 3. aku lupa nama rumah makan itu. tidak seperti biasanya aku malah langsung mencari makanan. dan kemudian baru ke toilet.

iseng-iseng aku buka fb sebentar.

kemudian aku berjalan ke rumah makan. Bis masih ada disana dengan kondisi mati.

aku diam di tembok sebelah kiri sehingga posisi bus tidak terlihat.

selang beberapa saat kemudian bis jalan. aku yang biasa melihat bis jalan tidak heran. karena biasanya akan di parkir untuk di cuci. Namun kenapa tidak belok. Kenapa..

aku mengejarnya pelan.

Aku mengejarnya berlari

Aku mengejarnya berlari dan berteriak.

Namun usahaku gagal.

Bis sudah sampai di aspal.

Ku teriak sekuat-kuatnya dan ingin rasanya aku berkata kasar.

Namun tak kulakukan.

Akhirnya aku kembali ke rumah makan dengan rasa sedih, malu, marah dan bingung tentunya.

Aku putuskan untuk naik kereta api.

Namun ternyata tiket online pada hari itu sudah habis.

Sehingga aku turun lagi dari mobil yang menuju arah Palembang.

Aku diam di sebuah masjid merenung dan berpikir.

Tiba-tiba ada sebuah motor dengan anak muda. Aku dekati dia.

"Mau kemana Bang." tanyaku

"Ngajar di sana bang." Jawabnya

Setelah berbincang-bincang aku menanyakan ATM yang dekat karena kebetulan uang tunai yang ku bawa hanya tinggal 80.000 rupiah.

Akhirnya beliau membawaku ke ATM dan aku pun makan. ya aku makan setelah pukul 08.00 aku makan dengan lahap karena aku kelaparan dan juga bau. Karena memang aku belum sempat ganti baju.

Dan akupun naik Putra Pelangi untuk ke lampung dengan biaya 150.000 rupiah

jadi total perjalananku 350.000 rupiah.

Aku jadi males naek sumber harapan lagi.

Jujur ini menyakitkan. Aku kehilangan Jaket dan topi milikku.


Share on: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg LintasMe

No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top